twitter

Medika

STKIP PGRI Sumatera Barat makin berbenah


Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Kopertis Wilayah X, STKIP PGRI Sumatera Barat sedang giat nya melakukan pembenahan, hal ini dapat dilihat di bangunnya lagi satu gedung yang di peruntukkan untuk tempat perkuliahan. Begitu pula dengan tingkat pelayanan terhadap mahasiswa dengan di bangunnya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang di peruntukkan buat civitas akademika STKIP PGRI.
Di bidang kemahasiswaan pun tak luput dari perkembangannya, Dalam Tahun akademik 2009/2010 saja  sudah banyak terbentuk UKM baru seperti KSR-PMI, UKM PRAMUKA , MEDIA INFORMASI KAMPUS, dan DEBATE COMMUNITY, dan walaupun baru UKM-UKM tersebut telah mempunyai prestasi yang sangat membanggakan, salah satunya Debat Community yang baru saja mendapat juara 2 dan 3 dalam lomba debat se kotamadya padang yang diadakan di IAIN Imam Bonjol padang . Tidak saja kegiatan internal kampus yang dilakukan, tetapi kegiatan sosial di luar kota padang juga di lakukan, salah satunya trauma konseling pasca galodo di pakan raba’a payakumbuh dari tanggal 28 s/d 30 mei 2010, dan saat ini STKIP PGRI Sumatera Barat baru saja mengirim kontingen lomba arung sejarah di pesisir selatan tanggal 01 s/d 03 juni 2010 yang mana sebagai persiapan dalam mengikuti lomba arung sejarah tingkat Nasional di Nusatenggara Barat di mana STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan juara arung sejarah tingkat regional Sumatera. Disamping itu KSRI PMI STKIP PGRI Sumbar sedang mengikuti Tanggap darurat bencana unit perguruan tinggi se indonesia yang diadakan di  Aceh Besar.
Kami memberikan kebebasan dan memfasilitasi mahasiswa untuk berkreafitas dan mengembangkan diri, bakat dan minatnya di organisasi kemahasiswaan dan merupakan sarana belajar bagi mereka sebelum terjun ke masyarakat nantinya, karna di sini mereka diberi tanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan organisasinya seperti di DLM, BEM,Hima, dan UKM ( LDK, KSR-PMI,  Pramuka ,Medika (Media Informasi Kapus/Jurnalis kampus), Debat Community ) dan dalam waktu dekat ini kami akan membuka lagi UKM Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Mapala,” Pungkas Pembantu ketua III Bidang Kemahasiswaan Drs. Dasrizal, M.P Yang juga merupakan Wakil Sekretaris PD.PGRI Sumatera Barat di sela-sela pembukaann Workshop Pelatihan Pembuatan Proposal PKM Kewirausahaan Mahasiswa di Ruang Sidang STKIP PGRI Sumbar.  ( 4121).

Teori dalam Perkuliahan Perlu Diimbangi Praktik Lapangan

Teori yang disampaikan dalam perkuliahan perlu diimbangi dengan praktik lapangan, agar mudah diaplikasikan dalam dunia kerja, kata pakar ilmu pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ane Permatasari MA.

"Selama ini dosen pada saat menyampaikan perkuliahan kepada mahasiswa hanya memaparkan teori tetapi kurang pelaksanaan praktiknya, sehingga teori tersebut sulit diaplikasikan di dunia kerja," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, dalam perkuliahan, terutama untuk ilmu sosial dan politik yang banyak diterapkan pada bidang pemerintahan, mahasiswa sudah saatnya tidak hanya dibekali teori, tetapi juga perlu dibekali praktik lapangan agar mudah mengaplikasikannya.

"Pada bidang pemerintahan khususnya dalam pengambilan keputusan, banyak kendala atau hambatan dan mungkin kondisi ideal yang tidak tercapai pada pengambilan keputusan. Hal itu tidak ditemukan dalam perkuliahan di kelas yang hanya menyampaikan teori," katanya.

Selain praktik lapangan, menurut dia, perlu juga mendatangkan praktisi ahli untuk mengisi perkuliahan dengan mendatangkan praktisi ahli. Upaya itu akan memberikan wawasan baru bagi mahasiswa.

Ia mengatakan, dengan mendatangkan praktisi ahli dalam perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat bertambah wawasannya sehingga ke depan kompetensinya juga bertambah.

Dengan demikian, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperolah selama perkuliahan dalam dunia kerja. Kemampuan itu akan memudahkan mahasiswa untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.

"Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan untuk melihat dari berbagai perspektif suatu persoalan, sehingga dapat mencari solusi penyelesaian yang lebih baik," kata Ane yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta .


APTISI: Pembatalan UU BHP sangat Tepat

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jawa Tengah, Prof. Brodjo Sudjono, menilai, pembatalan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) sangat tepat.

"UU BHP memang bertentangan dengan UUD 1945 terkait kebebasan berkumpul dan berserikat yang dimiliki warga negara, sebab UU BHP mensyaratkan penyeragaman bentuk badan hukum," katanya saat dihubungi dari Semarang, Jumat.

Ia mengemukakan, bentuk badan hukum (yayasan) yang menaungi perguruan tinggi swasta (PTS) selama ini sangat beragam, namun melalui UU BHP itu berbagai bentuk yayasan ingin diseragamkan menjadi BHP masyarakat.

"Kami sendiri mempertanyakan apa sebenarnya salah yayasan sehingga harus diseragamkan seperti itu, padahal yayasan yang menaungi PTS itu sebenarnya sudah ada sejak lama," kata Sudjono yang juga mantan Rektor Universitas Surakarta itu.

Ia mengatakan, yayasan yang menaungi PTS telah banyak berjasa dan memberikan kontribusi bagi masyarakat melalui berbagai program pendidikan mulai dari tingkat TK hingga PT.

"Kami khawatir adanya penyeragaman bentuk badan hukum yang menaungi PTS itu akan membuat proses demokratisasi menjadi 'terkebiri', karena lebih mudah untuk diatur dan dikontrol oleh pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, UU BHP juga memungkinkan komersialisasi pendidikan terutama oleh kalangan perguruan tinggi negeri (PTN).

"Dana yang dikucurkan untuk PTN akan dibatasi sehingga mereka menjadi otonom," katanya.

Ia mengatakan, proses otonomi PTN sangat dimungkinkan membuat mereka bebas menghimpun dana dari masyarakat. Pembatasan subsidi dari pemerintah akan membuat PTN menghimpun dana secara mandiri.

"Hal itu diperparah dengan kecenderungan pola pikir masyarakat yang masih 'negeri oriented', dalam arti mereka pasti lebih memilih bersekolah atau berkuliah di institusi negeri dibandingkan swasta," katanya.

Ia mengemukakan, masyarakat masih menganggap institusi pendidikan negeri menjadi pilihan pertama meskipun harus diraih dengan dana mahal.

"Kalau seperti itu bagaimana kelangsungan PTS-PTS kecil nantinya," katanya.

Pihaknya menyambut baik pembatalan UU BHP oleh Mahkamah Konstitusi karena UU tersebut justru membuat iklim kehidupan perguruan tinggi berlangsung tidak baik.

"Dalam UU BHP memang ada pembatasan besar dana yang ditarik PTN dari masyarakat namun apakah pemerintah dapat menjamin mampu memberikan cukup kontrol dan pasti dipatuhi kalangan PTN," katanya.

Pihaknya hingga saat ini juga belum menerima satu pun laporan dari yayasan PTS di Jateng yang sudah menyiapkan langkah menjadi BHP masyarakat karena implementasi UU BHP di PTS Jateng memang mandek. (Sumber: Antara Sumbar)

Mahasiswa Jangan Hanya Berharap Jadi PNS

Rektor Universitas Kampus Tomakaka Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Prof Dr Ansar MSi, meminta kepada mahasiswa untuk tidak hanya beriorentasi dan berharap hanya menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

"Salah satu masalah yang dihadapi kampus adalah mahasiswanya masih beriorentasi menjadi seorang PNS dengan mengandalkan ijazah yang diraihnya di kampus,"katanya.

Anshar mengatakan, pradigma mahasiswa di kampus masih beranggapan dengan menjadi PNS adalah salah satu cara mengabdikan ilmunya yang diraih di jenjang perguruan tinggi.

Padahal kata dia, kampus bukan hanya mencetak calon PNS, untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan yang ada di wilayah ini, tetapi juga mampu mengisi bidang lainnya yang erat kaitannya dalam membangun daerah ini.

"Mahasiswa harus berupaya mengembangkan diri dengan mengembangkan pengetahuannnya untuk mengisi sejumlah bidang yang dianggap bisa membangun daerah, misalnya dengan membangun wirausaha bagi pembangunan daerah, dan bukan semata-mata bercita-cita menjadi PNS,"katanya.

Oleh karena itu ia meminta agar mahasiswa dapat mengembangkan skill dan profesionalismenya dan sumber dayanya agar siap serta dapat mengisi pembangunan daerah di semua bidang.

"Mahasiswa menampung sejuta sumber daya yang masih bisa dikembangkan karena mahasiswa menyimpan sejumlah daya saing sehingga tidak harus hanya menjadi seorang PNS,"katanya.

Ia mengatakan, dengan mampu berkompetensi membangun daerah ini bergerak di sejumlah bidang kehidupan selain menjadi pamong pemerintah atau menjadi PNS maka akan membuktikan bahwa di kampus ini mahasiswanya juga mampu berkompetensi seperti kampus lainnya yang sudah maju.

Sehingga Rektor juga berharap agar profesionalisme dan keahlian mahasiswa yang didapatkan di kampus tersebut dapat dikembangkan agar perguruan tinggi turut serta dalam menyukseskan pembangunan daerah. ( Sumber: Antara Sumbar)

Rektor Unwahas Sayangkan Pembatalan UU BHP

Semarang, - Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Prof Ahmad Rofiq menyayangkan pembatalan Undang-Undang Nomor 9/2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) oleh Mahkamah Konstitusi.

"UU BHP yang disahkan merupakan draf yang kesekian kali, itu membuktikan bahwa UU BHP telah disusun melalui kerja keras bertahun-tahun. Namun, akhirnya justru dimentahkan oleh MK," katanya di Semarang, Selasa.

Menurut dia, UU BHP memang memiliki sisi positif dan negatif, karena itu pembatalan yang dilakukan sebaiknya tidak bersifat secara menyeluruh, melainkan hanya pada sisi yang dipandang berdampak negatif.

"Saya melihat banyak sisi positif dari UU BHP, seperti mengatur perguruan tinggi bersifat nirlaba dan tidak digunakan untuk mencari keuntungan," kata Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah itu.

Ia mengatakan UU BHP justru memunculkan istilah perguruan tinggi harus bersifat nirlaba, dan penggunaan istilah itu bagi perguruan tinggi itu belum pernah ditemukannya dalam berbagai perundang-undangan lain.

"Untuk persentase tertentu, perguruan tinggi memang diperbolehkan mencari dana sendiri, tetapi UU BHP melarang menarik dari masyarakat. Mereka dapat melakukan usaha di luar konteks pembelajaran," katanya.

Rofiq menjelaskan, perguruan tinggi nantinya dapat membuka berbagai usaha, seperti mal, kantin, dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), hasil usaha itu digunakan menunjang kegiatan pembelajaran.

"Karena itu, usaha yang dijalankan tersebut sebenarnya bersifat nirlaba, karena hasilnya akan kembali untuk peserta didik. Untuk mencegah penyimpangan juga disiapkan lembaga eksternal yang akan mengaudit," katanya.

Namun, Rofiq mengakui UU BHP memang memiliki sisi negatif, yakni adanya penyeragaman bentuk badan hukum untuk institusi pendidikan, padahal yayasan yang membawahi perguruan tinggi swasta sangat beragam.

"Secara mekanisme hal itu susah dilaksanakan, apalagi ada target PTN menjadi BHP pemerintah dalam tiga tahun, sedangkan PTS diberi waktu empat tahun menjadi BHP masyarakat. Target itu terlalu cepat," katanya.

Meskipun UU BHP memiliki sisi negatif, pihaknya melihat bahwa hal itu tidak dapat dijadikan pertimbangan untuk membatalkan keseluruhan UU itu. "Yang dibatalkan seharusnya hanya pasal tertentu," katanya.

Terlebih lagi, lanjut Rofiq, sejumlah PTN telah menyiapkan diri menuju BHPP, seperti halnya Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang berencana menyampaikan usulan ke Kementerian Pendidikan Nasional pada Agustus 2010.

"Kalau tiba-tiba UU BHP dibatalkan, tentunya segala persiapan yang telah dilakukan perguruan tinggi selama ini menjadi sia-sia. Akan tetapi, bagaimanapun keputusan MK tentunya tidak dapat ditawar lagi," kata Rofiq.

Sebelumnya, Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo juga menyayangkan pembatalan UU BHP oleh MK dan langkah MK itu justru menimbulkan permasalahan baru, mengingat sejumlah PTN sudah menyiapkan langkah menjadi BHPP.

"Unnes sendiri sebenarnya telah mempersiapkan untuk melangkah menuju BHPP sesuai amanat UU BHP, tetapi dengan pembatalan UU tersebut tentunya membuyarkan seluruh persiapan yang telah kami lakukan selama ini," kata Sudijono. (Sumber:Antara Sumbar)

Pengumuman Pelelangan Pengadaan Server STKIP PGRI Sumatera Barat


Pengumuman Pelelangan
No : 011/PHKI/STKIP/PGRI-SB/2010

 
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, sebagai pengguna barang/ jasa, berdasarkan dana Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi (PHKI) Tahun 2010 akan melaksanakan pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa dengan Metode Pelelangan Umum meliputi cara Pasca Kualifikasi yaitu pengadaan :

 
Paket Pengadaan 
Pagu Dana 
Kla
sifi
kasi 
Sub. Bidang
Pekerjaan 
Lokasi 
Server dan Sistem Pendukung
Rp. 216.500.000,-
K
Alat Peralatan Komputer, Programing (Software, Hardware) Jaringan (LAN) Teknologi Informasi
Padang 

 
Dengan syarat-syarat pendaftaran :

1. Pendaftaran dilakukan oleh direktur perusahaan (dalam rangka penanda tanganan Fakta Integritas) dengan memperlihatkan asli :
  1. Akte pendirian perusahaan
  2. Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) yang masih berlaku.
  3. Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang masih berlaku.
  4. NPWP & PKP
  5. Bukti tanda terima SPT, PPH ( tahun terakhir ) dan SSP PPH pasal 29.

 

2. Waktu Pendaftaran dan pengambilan dokumen

Tanggal : 03 s/d 10 April 2010
Jam : 09.00 WIB s/d 14.00 WIB
Tempat : 
Ruang PHKI Media Centre
Kampus STKIP-PGRI Sumatera Barat
Jl. Gajah Mada Gn. Pangilun Padang


Padang, 03 April 2010
Panitia Pengadaan Barang/Jasa 
STKIP PGRI Sumatera Barat



Kampusku adalah kebanggaanku

Oleh: Tasmin Anang ( Ketua HIMA Prodi Pendidikan Geografi)
Itu lah kata-kata yang pantas kita ucapkan, demi kebanggaan kita semua terhadap kampus yang di cintai ini. Mahasiswanya berasal dari penjuru daerah dan berbagai suku-suku yang ada di Indonesia, yang mana bertujuan untuk menimba ilmu dan mencapai cita-cita, demi suatu harapan adanya perubahan taraf hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. Kalau kita lihat dari segi bangunannya yang kecil dan mungil di bandingkan universitas yang ada di padang mungkin tak seperti apa yang kita pikirkan, tapi itulah kampus kita dengan bangunan yang kecil, tetapi tingkat solidaritas jauh lebih tinggi di bandingkan kampus ternama di padang dan tidak ketingalan pula materi-materi pembelajarannya yang di sajikan oleh dosen-dosen ternama di kota padang ini
Janganlah merasa malu dan minder kuliah dikampus yang kita cintai ini, siapa lagi yang mengangkat derajat dan martabatnya kalau bukan kita sendiri. Dengan prestasi-prestasi yang di raih oleh BEM STKIP PGRI (Badan Eksekutif Mahasiswa), DLM STKIP PGRI (Dewan Legislative Mahasiswa), Hima,Geografi, Hima Bahasa inggris,, Hima Biologi, Hima Matematika dan Hima Sejarah Dan Hima-hima yang lain nya yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu. PMI STKIP PGRI (Palang Merah Indonesia), MAPALA STKIP PGRI (Mahasiswa Pencinta Alam), LDK STKIP PGRI (Lembaga Dakwah Kampus) sebaiknya ini menjadi kebangga bagi kita semua.
patut kita acungkan jempol kepada Ketua Hima GEOGRAFI yang terpilih menjadi sekretaris umum persatuan jurusan GEOGRAFI di bagian WILAYAH SUMATERA, itu pun sangat menjadi dampak yang positif sekali bagi nama baik kampus dan mahasiswanya.
Dan juga kita ucapkan Selamat kepada depertemen seni BEM STKIP yang telah mengangkat festival band secara akbar yang ke dua di kampus ini, prestasi-prestasi ini akan menambah motivasi pada kita semua. Sehingga kita bisa memacu semangat juang lagi, baik prestasi di bidang akademik maupun prestasi dibidang eksrta kurikuler, mudah-mudahan apa yang kita inginkan tercapai di masa yan akan datang


BAGAIKAN KATAK DALAM TEMPURUNG

Oleh: Tasmin Anang ( Ketua HIMA Prodi Pendidikan Geografi)
Kutipan ini sangat dalam sekali maknanya terhadap kita semua, karena melambangkan sikap-sikap dan tingkah laku perbuatan kita di atas dunia ini. Kenapa demikian? nah jawabannya ada dalam diri kita masing-masing, kita sudah tidak tau lagi siapa diri kita yang sebenarnya. kita lebih mementingkan ego kita dari pada kepentingan orang lain, dan saling menojolkan kemampuan kita dari pada menghormati kemampuan yang ada dalam diri orang lain. Dan saling medahulukan rasa kita dari pada rasa orang lain, nah ini adalah cici-ciri sifat dictator yang sifatnya mau menang sendiri dan tidak mau menerima masukan dan kebenaran dari orang lain, apakah sikap ini bisa kita terapkan dalam kehidupan bersosial dan ber manyarakat? Tentu tidak karena mausia adalah makluk sosial yang hidup saling membutuhkan satu dengan yang lainnya
Ada sebuah cerita tentang kerajaan besar yang mana di pimpin oleh seorang raja yang sangat kuat dan tangguh di takuti oleh kerajan-kerajaan lainnya. Dan raja ini ternama paling keras dia lebih percaya kepada dirinya dari pada mendengar orang lain, raja ini benar-benar di atas angin dengan prajurid yang banyak dan kekuatan yang kuat. Suatu ketika ada permasalan-permasalahan perebutan kekuasaan dengan kerajaan kecil, dan sang raja menganggap tidak mungkin kerajaan kecil akan melawan kerajaanya yang sangat besar. Dan raja sangat mengaku hebat dan kuat, dengan ke gembiraan raja tadi sehingga membuat raja lengah. tanpa disadarinya datanglah serangan–serangan yang bertubi-tubi dari kerajaan kecil yang membuat raja kewalahan menghadapinya. Sehingga yang berakibatkan fatal sekali sehingga kerajaan kecil bisa melumpuhkan kerajaan besar.
Jadi marilah kita ambil pelajaran dari peristiwa dan kejadian yang diatas, yang mana di atas langit pasti ada langit, janganlah pernah cepat merasa puas dengan kemampuan kita sesungguhnya banyak orang yang hebat kemampuannya dari pada kita dan marilah kita intropeksi diri semoga ini dapat menjadi palajaran bagi kita semua. Dan semoga kita bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang


Pembentukan & Pelantikan Kepengurusan HIMA Program Studi Baru

Daftar Nama Pengurus Hima Program Studi Pend, Sosiologi, Bhs Indonesia dan Ekonomi

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Sosiologi T.A 2009/2010
Ketua : Romi Mesra
Wakil : M. Tarmizi
Sekretaris : Bambang Sasra Wijaya
Wakil Sekretaris : Mira Dona Eka Putri
Bendahara : 1. Arna
2. Rahmat

1. Departemen Olah Raga
Koordinator : Oki Japrinaldi Almuhyi
Sekretaris : Devita Yulianti
Staf Ahli : David Walker, Agus, Darmono Jaslismarsia, Yulisa, Mahdona, Novira Mudahar

2. Departemen Seni
Koordinator : Erwin Luther
Sekretaris : Widya
Staf Ahli : Eriyus Zikra, Boby, Dwi Yuliana Putri, Rosi Mayuli, Mia Purnama

3. Departemen Agama
Koordinator : Irwan
Sekretaris : Jamilah Puspa Sari
Staf Ahli : Yayan, Miki Yuli Putra Garmido, Yesi Novrianti, Asri, Endang

4. Departemen Litbang
Koordinator : Ihsan
Sekretaris : Nadia Fitri Yeni
Staf Ahli : Sulkani, Idris, Rita Juliani, Rianti, Fauziah

5. Departemen Kominfo
Koordinator : Deri Patra Yanto
Sekretaris : Aulia Mailina
Staf Ahli : Anrian Joef, Elvi Yanti, Resti Krimanda, Desi Kurnia, Gira Meta Andra

6. Departemen Bela Negara
Koordinator : Hendra Naldi
Sekretaris : Vivi Emita
Staf Ahli : Flaxeng Candra, Maradona, Abdul Rahman, Novri Yanti


7. Departemen Kemahasiswaan
Koordinator : Nofri Alpules
Sekretaris : Elsa Melia Roza
Staf Ahli : Daswendi, Angga Firmansyah, Neco, Fitri Yanti, Nova Rahma Dani

8. Departemen Pendidikan
Koordinator : Apiuzen Andika
Sekretaris : Gita Hermi S
Staf Ahli : Maya Heriyanti, Olla putri Ningsih, Ratnawilis, Shinta Putri Ayu, Elly Kristin Debora

9. Departemen Keamanan
Koordinator : Oktavianus Larun Sapei
Sekretaris : Ardi Saogo
Staf Ahli : Erlius, Budi Iswanto, Novri Joni, Enem Sarono, Rahman

10. Forum Permusyawaratan Hima Sosiologi
(FPHS)
Ketua : Ali Jondri
Wakil : Anonong Sakaleluk
Sekretaris : Era Zulmi Khairani
Staf Ahli : Kurniati, Muslim, Agung, Nila, Iza Umami, Deni

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Ekonomi T.A 2009/2010
Ketua : Tri Putra Yahdi Calloh
Wakil Ketua : Yengki Honghayu
Sekjen : Novita Sari
Wakil Sekjen : Ridno Darmawanto
Bendahara Umum : Eka Rahmawati

1. Departemen Kaderisasi dan Keanggotaan
Ketua : Indra Susila
Sekretaris : Dedi Hermanto
Anggota : 1. Mutia Sari
2. Reni
3. Yesi Febrina

2. Departemen Litbang (Penelitian dan
Pengembangan )
Koordinator : Andri Saputra
Sekretaris : Misna Linda
Anggota : Mardenis, Deni Oktavian, Ade Saputra Vernandes

3. Departemen Agama & Sosial
Koordinator : Azizon Hakim
Sekretaris : Liza Devolti
Anggota : Fauziah Ridha Yenni, Latifah Hanum, Wan Lady Africha

4. Departemen Informasi dan Komunikasi
Koordinator : Pardi Saputra
Sekretaris : Suci
Anggota : Bella, Nelvi, Yendrik

5. Departemen Seni dan Olah Raga
Koordinator : Miky Mardianto
Sekretaris : Risa Arizona
Anggota : Arisky Andika, N.D Yulianti, Etriazi

6. Departemen Keamanan & Tanggap Bencana
Koordinator : Ryan Taufik
Sekretaris : Yulia Ananda
Anggota : Riki Candra, Edi Dores, Jecki Ali Akbar

7. Departemen Pendidikan & Kebudayaan
Koordinator : Yulia Mimi Darti
Sekretaris : Dika Yuli Astuti
Staf Ahli : Dyan Novita Sari, Atrisno, Rahmat Aryo

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Bahasa Indonesia T.A 2009/2010
Ketua : Fendronofriadi
Wakil Ketua : Revi Kasman
Sekretaris I : Paldano
Sekretaris II : Wirdawati
Bendahara : Citra Rulando

1. Departemen Agama
Koordinator : Sophian
Anggota : Wiwi Febrita. Rina Desvita, Novetayeni, Sucia Restu Dasmayuni

2. Departemen Litbang (Penelitian dan
Pengembangan )
Koordinator : Deri Warminto
Anggota : Ninik Puspita Sari, Rina Desvita, Riska Sari Kusuma, Restika Mala

3. Departemen Kaderisasi dan Keanggotaan
Koordinator : Revi Majiza Putra
Anggota : Yobi Zuganda, Sri Rahayu, Mutia Putri Chasanah, Ria Apriyati Rahman H

4. Departemen Seni dan Budaya
Koordinator : Renol Prima Saldi
Anggota : Harry Eka Putra, Sesba Gusnita, Ria Novita Sari

5. Departemen Sosial
Koordinator : Megi Gumala Satria
Anggota : Widya Wulandari, Rahmadani Yuningsih, Melga Rovinda, Rika Wartini

6. Departemen Olah Raga
Koordinator : Iing Mega Lendra
Anggota : Hafiz Zulhendri, Feni Firma Roza, Eka Afdillah, Deva Julia Lestari

7. Departemen Informasi & Komunikasi
Koordinator : Sudarso Saogo
Staf Ahli : Rita Murni, Wahlin, Andreas, Deathira Desvita


Kembangkan bakat seni di STKIP PGRI Sumatera Barat

Iven Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Cup 2009 di tutup dengan pagelaran Festival Band se-kota Padang, Sabtu (20/03) hingga minggu (21/3). Festival Band yang digelar selama dua hari ini, diikuti 40 band peserta. Terdiri 20 band peserta (untuk internal STKIP PGRI di hari sabtu) dan 20 band (untuk umum hari minggu). Tampil untuk pemenang, Mother Son (juara I), Magesty(juara 2) dan Reputasi (juara 3)

’ Festival ini diadakan untuk mengembangkan bakat seni mahasiswa. Kita tahu, bakat mahasiswa ini banyak, Namun selama ini tidak tersalurkan. Dapat kita lihat saat ini, begitu banyak anak-anak yang mampu bermain band, rabab dan teater dengan baik. Melihat potensi ini kita berupaya untuk menggelar iven ini secara berkelanjutan,” ujar Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat, Drs. Ristapawa Indra, M.Pd di dampingi Pembantu Ketua III Bidang Keamhasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat.
Tak Hanya Band , Dalam Festival tersebut, juga dipertunjukkan permainan Rabab dan teater, khusus teater, dimainkan oleh anak-anak Art Community dari STKIP PGRI.” Kita sangat mengapresiasi bakat seni anak –anak ini. Dan kita juga gembira, kampus hidup dengan segala aktivitas mahasiswa dan dan sejumlah acara yang digelar pihak BEM STKIP PGRI, Kampus jadi ramai, Civitas akademika juga senang dengann cara ini, ” ujar Pembantu Ketua III Drs. Dasrizal, M.P yang banyak mengurus bidang keamhasiswaan STKIP PGRI.
Ditempat yang sama, Kasubag Kemahasiswaan , Zul Amri, SE menambahkan, STKIP telah banyak meraih prestasi kemahasiswaan, Diantaranya, Juara Arung Sejarah Regional Sumatera dan selain itu KSR PMI STKIP PGRI Sumatera Barat ditunjuk sebagai pelatih kader PMI tingkat SMA di kota padang. ”Dalam waktu dekat, kita juga akan mengirim BEM keluar Negeri dan pertukaran Pemuda antar negara,” Pungkasnya.

Istano Si Linduang Bulan Terbakar

Istano Si Linduang Bulan di Kabupaten Tanahdatar, Sumbar, terbakar Minggu dini hari (21/3) sekitar pukul 01.15 WIB. Tempo seperempat jam, pemadam kebakaran setempat dibantu petugas Pemko Padangpanjang mampu memadamkan api.
Penyebab kebakaran istano yang pembangunannya mendapat dukungan Raja Negeri Sembilan, Malaysia ini belum bisa dipastikan. Namun informasi yang berkembang, disebabkan konsleting listrik. Kerugian masih dalam kalkulasi.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanahdatar, Alfian Jamrah yang dihubungi antara-sumbar.com, Minggu mengatakan, atap bangunan dari genteng metal, interior dan diding belakang habis.
Awalnya, api mulai terlihat sekitar pukul 01.15 WIB. Sekitar 15 menit kemudian, petugas pemadam kebakaran setempat yang dihubungi dan dibantu petugas pemadam kebakaran Kota Padangpanjang telah sampai di lokasi kebakaran.
Enam unit mobil pemadam dikerahkan. Petugas dua daerah bahu membahu memadamkan api, sementara warga yang juga ramai di lokasi membantu apa yang bisa dikerjakan. Seperempat jam terkabar, api baru bisa dipadamkan.
Meski relatif cepat, api telah menghanguskan bagian atap, interior yang bernilai tinggi dan diding belakang.
Kebakaran ini cukup menjadi problem bagi pemerintah setempat dan Sumbar secara umum. Sebab Istano Pagaruyuang belum tuntas dibangun, baru 91 persen. Saat ini Istano Lindung Bulan terbakar.
“Pengamatan awal, tidak perlu bangun ulang dan bisa direhab saja. Bagian depan dan lantai masih bagus, bisa dicat ulang. Butuh waktu enam bulan jika dana cukup dan kayu ada,” kata Alfian. Justru katanya, finishing bangunan Istano Pagaruyaung yang tinggal sembilan persen terkedala pada pengadaan kayu sebanyak 180 kubik.
Menyinggung pentingnya Istano Si Linduang Bulan, dia mengatakan, sangat penting artinya. Khusus bagi Pemkab Tanahdatar, saat Istano Pagaruyuang belum tuntas pembangunannya, wisatawan yang dibawa biro-biro travel diarahkan ke sana. “Ini antisipasi dan tidak resmi dibuka,” katanya.
Istano Si Linduang Bulan diresmikan secara adat 1 Desember 1989, dan secara formal oleh pemerintah 23 Desember 1989. Persemian dilakukan ketika itu oleh Menparpostel, Soesilo Sudarman, dihadiri Menhub Azwar Anas, Raja Negeri Sembilan Malaysia, Tuanku Ja’far, Mentamben Ginanjar Kartasamita dan salah seorang keturunan Raja Istano Pagaruyuang, H Aminuzal Amin, Dt Rajo Batuah.

Pengumuman Pelelangan Pengadaan STKIP PGRI Sumbar Tahun Anggaran 2010

Pengumuman Pelelangan
No : 004/PHKI/STKIP/PGRI-SB/2010

Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, sebagai pengguna barang/ jasa, berdasarkan dana Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi (PHKI) Tahun 2010 akan melaksanakan pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa dengan Metode Pelelangan Umum meliputi cara Pasca Kualifikasi yaitu pengadaan :
Dengan syarat-syarat pendaftaran :
1. Pendaftaran dilakukan oleh direktur perusahaan (dalam rangka penanda tanganan Fakta Integritas) dengan memperlihatkan asli :
a. Akte pendirian perusahaan
b. Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) yang masih berlaku.
c. Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang masih berlaku.
d. NPWP & PKP
e. Bukti tanda terima SPT, PPH ( tahun terakhir ) dan SSP PPH pasal 29.

2. Waktu Pendaftaran dan pengambilan dokumen
Tanggal : 18 Maret 2010 s/d 24 Maret 2010
Jam : 09.00 WIB s/d 14.00 WIB
Tempat : Ruang PHKI Media Centre Kampus STKIP-PGRI Sumatera Barat
Jl. Gajah Mada Gn. Pangilun Padang

Padang, 18 Maret 2010

Panitia Pelelangan
Pengadaan Barang/Jasa
STKIP-PGRI Sumatera Barat

Gempa Tak Surutkan Liga Pendidikan Indonesia di Kota Padang

KOMITMEN panitia pelaksana Liga Pendidikan Indonesia tingkat Kota Padang untuk menggelar kompetisi sepakbola antarsekolah SMP dan SMA di wilayah itu patut ditiru daerah lain. Di tengah keprihatinan masyarakat akibat gempa dahsyat yang melanda Kota Padang, Rabu (30/9/2009) lalu, panpel setempat tetap bertekad dan bersemangat untuk menggelar ajang pencarian bibit pemain nasional tersebut.
Bahkan kami sengaja memilih jadwal pembukaan pertandingan Liga Pendidikan Indonesia itu tepat pada peringatan 100 hari terjadinya gempa tersebut, yakni pada 10 Januari 2010 lalu,kata Novrial, Panpel Liga Pendidikan Indonesia setempat.
Tak berhenti disitu, panpel juga tak mau memaksakan Pemkot Padang untuk mengeluarkan anggaran APBD dalam penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia. Beberapa anggota Panpel dengan sukarela bahu membahu menalangi pembiayaan kompetisi yang menyertakan 20 sekolah tingkat SMP dan SMA tersebut. Alhasil terkumpul dana sesuai anggaran yang dibutuhkan, yakni sekitar Rp50 juta.
Persoalan belum tak langsung beres, meski urusan pendanaan sudah terselesaikan. Saat dilakukan technical meeting, salah satu peserta, yakni SMA Semen Padang ternyata mundur tanpa alasan yang jelas. Padahal panpel sangat berharap dengan keikutsertaan sekolah ini lantaran siswanya banyak bibit pemain berbakat.
Demikian juga dengan SMP Negeri 25 yang sekolahnya runtuh akibat gempa. Namun berkat pendekatan panpel dan semangat anggota timnya, sekolah yang juga memiliki bibit pemain berbakat ini akhirnya tetap ikut Liga Pendidikan Indonesia Piala Walikota Padang tersebut.
Alhamdulilah, akhirnya pelaksanaan Liga Pendidikan Indonesia yang berlangsung di tengah keprihatinan ini bisa berjalan dengan sukses tanpa ada keributan seperti tawuran. Padahal pertandingan itu kami laksanakan di tengah lapangan terbuka, karena stadion Agus Salim sedang direnovasi,tutur Novrial yang juga Sekretaris Pengcab PSSI Kota Padang tersebut.

Syarat Jadi Dosen Masih Berorientasi Akademik

Umumnya untuk menjadi seorang dosen, yang dipersyaratkan selama ini hanya tingkat pendidikan tertentu dalam bidang yang akan diajarkan dengan nilai kelulusan yang baik. Menjadi dosen seperti "terjun bebas".
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan menjadi dosen di perguruan tinggi di Indonesia pada awalnya seakan-akan “dibiarkan terjun bebas”. Seorang dosen harus mengajar hanya berbekal pengetahuan di bidang pendidikannya dan pengalamannya ketika menjadi mahasiswa.
Demikian dikatakan Winarni Wilman, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dalam makalahnya berjudul "Pendekatan Psikologi untuk Optimalisasi Pengembangan Diri Dosen" yang dipresentasikannya di Kampus UI, Rabu (3/3/2010) lalu. Menurutnya, cukup beruntung kalau dosen muda bisa diberi kesempatan “magang” atau ikut di dalam tim pengajar dosen senior.
Winarni menambahkan, untuk pengembangan dalam metode mengajar, dosen di Indonesia mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus singkat dalam rangka melengkapi pengetahuan dan keterampilannya sebagai dosen, yaitu Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) dan Applied Approach (AA).
Kedua program pelatihan itu dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Ditjen Dikti Kemdiknas) untuk peningkatan kompetensi pedagogik para dosen. Jika Pekerti ditujukan untuk dosen muda, AA ditujukan untuk dosen senior.
"Tetapi kalau melihat isinya, yang ditekankan dari kedua program ini hanya pengetahuan dan kemampuan dosen dalam pengajaran, misalnya mampu menjelaskan tujuan umum dan khusus dari perkuliahan, mempersiapkan materi perkuliahan, serta mampu mempraktikkan penyajian dari perkuliahan tertentu," ujarnya.
Orientasi akademik
Melihat hal tersebut di atas, Winarni mengatakan, timbul kesan bahwa seorang dosen yang berlatar belakang pendidikan di bidang tertentu, dengan gelar kesarjanaan di tingkat tertentu, dan ditambah pelatihan tentang bagaimana menyajikan bahan perkuliahan, sudah cukup memadai untuk menjadi seorang dosen andal.
Memang, selain pelatihan Pekerti dan AA, dosen juga kemudian diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai kursus atau pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, misalnya, pelatihan tentang berbagai metode mengajar, metodologi penelitian, membuat proposal penelitian, menulis artikel jurnal, menyajikan kuliah dalam bahasa Inggris, dan komputer.
"Namun, orientasi dari semua itu tetap pada pengetahuan dan keterampilan mengajar dan penelitian saja. Saya pikir, hal tersebut baru mencakup dua aspek saja, yaitu pengajaran dan pendidikan, serta penelitian," tutur Winarni.
Sementara itu, untuk aspek pengabdian masyarakat, Winarni, yang merupakan seorang dosen sekaligus psikolog, cukup beruntung karena diharuskan mempunyai pengalaman praktik melayani klien-klien yang datang dengan berbagai permasalahan.
"Sehingga terbiasa berhadapan dengan masyarakat," ujarnya.( Sumber: Kompas)


Peran Dosen Itu Ternyata Banyak, Ya?

diharapkan mampu meningkatkan gelar akademik sehingga dosen didorong terus untuk melanjutkan pendidikannya sampai dengan gelar doktor. Kedua, dosen diharapkan mengikuti kegiatan-kegiatan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilannya.


Pelatihan apa pun tidak akan memberi hasil optimal bila dosen tidak memiliki keterampilan, kepribadian, dan temperamen yang tepat.
-- Winarni Wilman

"Belum tampak adanya kegiatan yang bisa mengembangkan aspek-aspek kepribadian dosen dan soft skills," ujar Winarni Wilman, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (5/3/2010), terkait makalahnya berjudul "Pendekatan Psikologi untuk Optimalisasi Pengembangan Diri Dosen" yang dipresentasikan di Kampus UI, Rabu (3/3/2010) lalu.
Winarni mengatakan, aspek-aspek tersebut berupa communicative skills, team building skills, leadership skills, time management skills, conflict management skills, stress management skills, trustworthiness, serta organizational effectiveness. Aspek-aspek itulah yang mendukung pekerjaannya sebagai dosen menjadi efektif.
"Karena dalam kenyataannya, peran sebagai dosen jauh lebih luas daripada mengajar dan mendidik," ucap Winarni.
Peran dosen lainnya, kata Winarni, mengutip Kizlik (2010) sebagai sumber makalahnya, adalah seorang komunikator, pembentuk disiplin, pemberi informasi, penilai, manajer, konselor, anggota dari berbagai kelompok, pengambil keputusan, tokoh panutan, dan mungkin juga sebagai pengganti orangtua.
"Setiap peran ini memerlukan latihan dan keterampilan yang sering kali tidak diajarkan dalam pendidikan kesarjanaan yang diambilnya. Apa pun pelatihan atau kursus yang diikuti tidak akan memberikan hasil yang optimal bila ia tidak memiliki keterampilan, kepribadian, dan temperamen yang tepat," ujarnya.
Apalagi, tambah Winarni, sebagai dosen yang juga psikolog, dia sering kali berhubungan dan harus membantu orang-orang yang memiliki masalah. Untuk itu, aspek kepribadian dan soft skills sangat diperlukan. (Sumber: Kompas)

85 Persen Guru di Kota Solok Belum S1

Mutu dan kualitas Pendidikan yang ada di Kota Solok saat ini mesti ditingkatkan. Walikota Solok Drs H Syamsu Rahim mengatakan, untuk mempercepat laju pendidikan di Kota Solok, setidaknya 85 persen guru yang belum mengantongi ijazah sarjana penuh (S1) harus memiliki ijazah S1. Hal ini sangat diperlukan sekali di tengah tuntutan peningkatan pendidikan bagi siswa.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok Rafadli, hingga saat ini di Kota Solok jumlah guru yang memiliki ijazah S1 hanya sekitar 15 persen saja. Sedikitnya 85 persen lagi dari guru yang ada, baik itu ditingkat SD, SMP, maupun SMA hanya mengantongi ijazah di bawah S1.

"Mudah-mudahan tahun 2011 mendatang tidak akan ada lagi guru di Kota Solok yang memiliki ijazah di bawah S1. Sebab, saat ini semua guru yang belum mengantongi S1 sudah mulai melanjutkan jenjang pendidikan mereka untuk mendapatkan gelar sarjana penuh" ungkap Kadis pendidikan. [*]

Dikti Bantu 262 Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar Korban Gempa

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memberikan bantuan beasiswa bagi 262 orang mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang menjadi korban pada 30 September 2009.
Beasiswa ini diberikan untuk membantu meringankan beban orang tua mahasiswa yang menjadi korban dalam bencana tersebut, dan di harapkan, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan studi para mahasiswa korban gempa dan jangan digunakan untuk membeli barang konsumsi.

Sebelumnya, STKIP PGRI Sumatera Barat memberikan usulan agar Dirjen Dikti memberikan bantuan beasiswa bagi 262 mahasiswa yang rumahnya rusak karena gempa. Setelah dilakukan seleksi akhirnya ke 262 orang mahasiswa dari 9 program studi tersebut lolos dalam seleksi, dan STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan penerima dengan jumlah terbanyak diantara PTS yang ada di kota Padang..

Mahasiswa yang memenuhi persyaratan yakni, yang rumahnya rusak berat atau sedang, orang tuanya meninggal akibat gempa, atau usaha orang tuanya terganggu akibat gempa.

Selain itu, juga memenuhi syarat mempunyai berprestasi secara akademik atau aktivitas kemahasiswaan, dengan tujuan agar berprestasi tidak menurun dan tetap termotivasi terus kuliah pascagempa.

Nilai bantuan beasiswa itu adalah Rp1,5 juta/mahasiswa untuk tiga bulan, terhitung Oktober hingga Desember 2009,

20.000 Bidik Misi untuk Calon Mahasiswa Kurang Mampu

Padang, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) akan menyalurkan Beasiswa Pendidikan Calon Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Kurang Mampu (Bidik Misi) untuk 20.000 calon mahasiswa se-Indonesia pada tahun 2010.
Bidik Misi ini diberikan kepada calon mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu dan berprestasi baik baik di bidang akademik/kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.

Acuan pemerintah dalam meluncukan Bidik Misi adalah Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendididkan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan berhak mendapat beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya kurang mapu membiayai pendidikanya.

Salah satu tujuan yang diharapkan dari Bidik Misi ini adalah melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya penghentasan kemiskinan,” Kata Asisten Pembantu Rektor III Universitas Andalas Yossyafra.

Dikatakannya, Penyelenggara Bidik Misi adalah Perguruan Tinggi Negri dan Perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang terpilih dibawah Depertemen Pendidikan Nasional dan Depertemen Agama.

Menurut Yossyafra, pemerintah akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk program Bidik Misi ini berupa evaluasi eksternal dan internal.

Monitoring dan evaluasi eksternal seperti prestasi akademik mahasiswa penerima beasiswa, Penyaluran dana beasiswa dan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Yossyafra berharap kepada calon mahasiswa yang berprestasi unutk tidak takut kuliah di perguruan tinggi negeri atau BHMN, karena pemerintah telah mengangarkan dana besar untuk beasiswa ini. (Sumber: Antara Sumbar)

Pemandian Batang Tabik di Payakumbuh

Pemandian Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam yang indah.
Pemandian Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam yang indah. Keindahan Batang Tabik ini telah menimbulkan inspirasi bagi komponis Lagu Minang untuk menciptakan sebuah lagu yang menceritakan tentang keindahannya dan mengajak pendengar untuk berwisata ke Batang Tabik ini.
Lokasi pemandian Batang Tabik ini telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda sebagai satu-satunya pemandian di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh. Selain sebagai tempat pemandian dan rekreasi, airnya juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air oleh PDAM Kota Payakumbuh untuk konsumsi masyarakat.
Pemandian Batang Tabik berada di Kenagarian Sungai Kamuyang dan dikelola oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) setempat. Menurut cerita orang-orang tua, nama Batang Tabik ini berasal dari timbul airnya, air Batang Tabik ini bersumber dari Danau Singkarak. Mata air yang “Tabik” (terbit/muncul) dari dalam tanah ini kemudian dibendung sehingga menjadi kolam dan kemudian dinamakan Batang Tabik. Lokasi pemandian Batang Tabik berjarak ± 5 km dari Pusat Kota Payakumbuh, dan berada dipinggir jalan raya menuju Nagari Lintau Kabupaten Tanah Datar. ( BA 4 121 SE)

Sunset Indah Taman Nirwana

Objek wisata pantai selalu menjadi pilihan semua orang. Hembusan angin laut disertai hamparan alam dan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi, membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan

Taman Nirwana, salah satunya, atau yang terkenal dengan sebutan pantai Caroline, merupakan salah satu obyek wisata alam Kota Padang, dengan daya tarik utama berupa wisata bahari. Taman Nirwana memiliki potensi wisata di sepanjang pantai Bungus yang memiliki panorama alam indah di sekitar. Terletak pada jalur wisata jalan raya Bungus-Pessel, sekitar 10 km dari pusat kota. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi, masuk ke dalam sekitar 500 m, tersembunyi dari kebisingan dan menghadap laut lepas Samudra Indonesia.

Saban hari, khususnya pada hari-hari besar, objek wisata itu selalu ramai diserbu pengunjung. Ketinggian dari muka laut sekitar 1 meter. Suhu pantai antara 24 - 30 derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%. Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Pisang dan Teluk Bayur di arah Selatan.


Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui sejumlah fasilitas pendukug. Diantaranya, pondok wisata berarsitektur Minang, kolam renang anak-anak, beberapa tempat duduk (shelter) untuk rileks memandang laut lepas, jogging track, tempat parkir yang luas dan aman, tempat bermain anak-anak dan camping ground kapasitas 300 orang.

Semilir angin terasa sejuk ketika memasuki gerbang Taman Nirwana. Pohon-pohon kelapa di sekeliling taman itu terlihat melambai-lambai. Terpaan angin pantai membuat suasana sekitar bertambah adem. Sementara itu, jogging melalui jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Musang (Paradoxorus Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus) dan Kera (Presbytis Cristata). (sumber : sanny ardhy - padang today) (BA 4 12 1 SE)


Wisata Sejarah yang Memikat

Nagari Balimbing adalah salah satu nagari tertua di Sumatera Barat dan tersebut di dalam tambo Minangkabau. Nagari Balimbing dikelilingi oleh Batang Bangkaweh yang turun dari Puncak Gunung Marapi.
Nagari Balimbing terbagi dalam 3 jorong: yaitu
Balimbing Balik,
 Kinawai Padang Pulai dan
Sawah Kareh Bukik Tamasu.

Seperti juga umumnya nagari-nagari di sekitar Gunung Marapi, pemandangannya sangat indah. Tapi ada kekhususan di Nagari Balimbing yang sudah sulit ditemui di Nagari-nagari lain, yaitu adatnya yang relatif masih asli dan masih berdirinya rumah-rumah adat
yang berusia ratusan tahun.Salah satu ciri khas Nagari Balimbing adalah keberadaan rumah adat asli Minangkabau yang telah diakui oleh Pemda sebagai Obyek Wisata Rumah adat ini yaitu Rumah Adat Kampai Nan Panjang telah berusia lebih dari 300 tahun dan dibangun samasekali tanpa menggunakan paku.
Rumah gadang merupakan cirri khas rumah adat Minangkabau.dibangun dengan atap bergonjong, semakin keatas semakin runcing. Ini merupakan lambang dari kepala kerbau. Konon kabarnya pada masa lalu nenek moyang orang Minangkabau memenangkan pertarungan adu kerbau dengan musuh yang datang menyerbu.


Sejarah Ringkas Nagari Balimbing.
Pada masa dahulu asal-usul Ninik Moyang orang Balimbing berasal atau turun dari Pariangan Padang Panjang, menyusuri Batang Bengkawas, melalui Galogandang ke Balimbing. Rombongan yang pertama datang, sampai dan menetap di Galundi Gadang.
Mereka itu adalah : Dt. Maharajo Dirajo, Dt. Maharajo Kayo dan Dt. Tanaro.
Kemudian menyusul rombongan ninik-ninik yang lain dan menepat (menapakkan kaki dan menetap) di:
 Dt. Kayo di Puncak Koto
Dt. Tanpalawan di Puncak Balang
Dt. Cahayo Lipati di Puncak Kampai
Dt. Pulau Marajo di Sapan Pulau
 Dt. Rajo Palawan di Sapan Kasik
Dt. Rajo Mangkuto di Sapan Tarok.

Kemudian Ninik-ninik tersebut berkumpul dan menetapkan nama Nagari Balimbing, yang berasal dari suatu alat pertanian Lembing dan Kinawai dari pohon Kina yang terdapat di lembah (Kinawai).

Setelah bertemu di Koto Tuo dan diadakan Musyawarah di Bukit Pecaturan dalam rangka menyusun Nagari, belum dapat diambil keputusan karena belum lengkapnya kehadiran mereka. Kemudian diadakan musyawarah dan mufakat kembali di suatu bukit yang bernama Bukit Nyaru dimana telah lengkap kehadiran 6 suku.

Selanjutnya untuk menyusun Taratak, Dusun, Koto dan Nagari diadakan mufakat kembali. Akhirnya tersusunlah Nagari dengan syarat 4 suku, sedangkan suku yang ada hanya 3 (tiga) atau 6 (enam) yaitu 3 di Balimbing dan 3 di Kinawai. Karena belum cukup syarat untuk mendirikan Nagari, maka dijadikan Korong Tanjung 1 suku, dimana Dt. Maharajo Dirajo, Dt. Maharajo Kayo dan Dt. Tanaro didudukan sebagai Alung Bunian atau pemegang Amanat suku yang 6. Maka lengkaplah susunan Nagari dengan formasi Pemangku adat menurut Jabatan masing-masing.

Nagari Penghasil Guru.
Balimbing selain dikenal sebagai Desa Wisata Budaya dengan ikon Rumah Tuo Kampai Nan Panjang juga dikenal sebagai salah satu nagari penghasil guru karena sebagian besar penduduknya memilih guru sebagai profesi. Sehingga Balimbing dikenal sebagai Nagari Seribu Guru. Jika dilakukan survey di sekolah-sekolah di sekitar Kecamatan Rambatan ataupun Kabupaten Tanah Datar pastilah kita akan menemukan guru-guru asal nagari Balimbing, bahkan guru-guru asal Balimbing banyak juga yang mengajar di luar wilayah Sumatera Barat, terutama di daerah Provinsi Jambi dan Provinsi Riau.

Walaupun Balimbing dikenal sebagai salah satu nagari penghasil guru namun potensi ini belum termanfaatkan secara baik untuk kepentingan pembangunan pendidikan di kampung halaman. Adalah sangat ironis bahwa di nagari seribu guru tersebut, saat ini telah mulai banyak anak-anak yang putus sekolah karena orang tuanya kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan anaknya. Masalah pendidikan bukan hanya tangung-jawab pemerintah saja tapi juga merupakan tangung-jawab kita semua sebagai anak bangsa. Dengan adanya otonomi daerah banyak masalah pendidikan yang wewenangnya ada pada pemerintah dialihkan pada dana masyarakat di daerah.

Wisata Sejarah Yang Memikat.
Di desa yang terletak di kecamatan Rambatan ini, banyak bangunan terutama rumah gadang berusia ratusan tahun. Karena itulah desa balimbiang dijuluki desa tertua.
Bangunan paling terkenal unik di desa Balimbiang adalah Rumah Tua. Dari namanya jelas menginformasikan bahwa usia bangunan ini sudah 350 tahun. Bagunan berukuran 22 kali 7 meter ini memilkiki 7 buah kamar tidak sesuai menurut kebiasaan Rumah Gadang Minangkabau yang mempunyai 9 ruang.

Kamar- kamar di rumah ini mempunyai pintu dengan model unik. Dasar bangunan yang terbuat dari pelupuh (bamboo) menambah kesan keunikannya. Menurut Dt. Panghulu Basa, salah satu keluarga dari garis keturunan ke lima di rumah gadang ini, sejak awal dibangun sudah ada 9 keturunan berasal dari Rumah gadang ini.
“Tapi tidak banyak yang menetap di sini. Mereka banyak merantau. Rumah ini akan ramai bila ada upacara adapt dan peresmian pernikahan salah satu keturunannya. Saat diselenggarakan perhelatan, pelaminan akan dipasang di tengah-tengah deretan tujuh ruang itu, “ jelas Penghulu Basa beberapa waktu lalu.
Di rumah ini sejumlah perkakasa tyetap dijaga kelestariannya seperti tungku pemasak dapur dengan panic (periuk) terbuat dari tanah liat yang dipajang di tengah rumah. Sebetulnya, tungku ini masih bisa dimanfaatkan, tetapi pihak keluarga turunan rumah gadang ini sepakat hanya memajang saja demi menjaga keasliannya. Hal ini juga mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran dan lainnya.
Benda-benda lain yang tampak masih utuh di rumah tua ini adalah Aluang bunyian (peti dari kayu jati). Peti ini dulunynya dipakai untuk menyimpan benda berharga seperti kalung, gelang dari emas, pakaian adapt dan perhiasan lainnya. Karena berasal dari ratusan tahun silam, peti ini dibuka dengan cara klasik yaitu menggeser penutup peti dari ujung kiri ke kanan atau sebaliknya hingga sebagian penutup itu membuka.
Peti yang disebuat aluang bunyian itu ada dua buah yang dipajang pada bagian kiri dan kanan di depan pintu masuk. Jadi setiap ada pengunjung yang datang, maka matanya akan tertuju langsung kepada kedua peti yang berjejer di kiri kanan.
Keunikan Rumah Tua ini didukung pula oleh pemandangan yang indah dengan sawah-sawah menghampar hijau di sepanjang jalan. Kesan unik kian terasa dengan keberadaan rumah-rumah lain didesa Balimbing dengan arsitektur gonjong khas Minangkabau. Bila sempat menyelusup lebih jauh, juga akan tampak sisi kehidupan masyarakat yang masih tradisional. Agaknya, kekhasan inilah yang menjadikan wisatawan manca negara dan wisatawan domestic terpikat, Rumah Tua ini adalah salah satu kekayaan sejarah alam Minangkabau dari ratusan tahun silam yang pantas dilestarikan.( BA 4 12 1 SE)


Yang Di Pertuan Sultan Alam Muningsyah

Tuanku Raja Muning Alamsyah atau juga yang disebut Yang Dipertuan Sultan Alam Muningsyah adalah raja alam Pagaruyung yang secara luar biasa selamat dari tragedi pembunuhan di Koto Tangah, Tanah Datar pada tahun 1809 dalam masa Perang Paderi berkecamuk di Minangkabau. Tahun terjadinya tragedi ini dipertikaikan.
Christine Dobin mencatatkan dalam Kebangkitan Islam Dalam Ekonomi Petani Yang Sedang Berubah, (Inis, Jakarta 1992) tragedi tersebut terjadi pada tahun 1815, sebagaimana yang juga ditulis Rusli Amran dalam Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang, (Sinar Harapan, Jakarta 1981).

Menurut A.A.Navis dalam Alam Terkembang Jadi Guru (Penerbit PT Pustaka Grafiti pers, Jakarta 1984 cetakan pertama) tragedi tersebut bermula dari pertengkaran antara kaum Paderi dengan kaum adat yang diwakili oleh raja beserta pembesar kerajaan lainnya. Menurut MD Mansur dkk.dalam Sejarah Minangkabau (Penerbit Bharata, Jakarta, 1970) perundingan tersebut diadakan pada tahun 1809. Padamulanya dilakukan dengan iktikad baik oleh Tuanku Lintau, telah beralih menjadi sebuah pertengkaran. Menurut Muhamad Radjab dalam bukunya Perang Paderi, (Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 1964 cetakan kedua) hal itu terjadi juga pada tahun 18009.

Karena ikut campurnya Tuanku Lelo, salah seorang tokoh Paderi yang ambisius dari Tapanuli Selatan. Beberapa orang dari keluarga raja seperti Tuanku Rajo Naro, Tuanku di Talang dan seorang putra raja lainnya dituduh tidak menjalankan aqidah Islam secara benar, oleh karena itu mereka anggap kapir dan harus dibunuh. Perundingan berubah menjadi pertengkaran dan berlanjut menjadi pembunuhan. Semua rombongan raja beserta Basa Ampek Balai dan para penghulu lainnya terbunuh. Daulat Yang Dipertuan Muningsyah dapat menyelamatkan dengan cara yang ajaib sekali. Baginda bersama cucu perempuannya Puti Reno Sori menghindar ke Lubuk Jambi Kuantan.

Menurut silsilah raja-raja Pagaruyung, Puti Reno Sori bersaudara dengan Sultan Alam Bagagar Syah, pada masa yang sama menyingkir ke Padang. Sultan Alam Bagagar Syah, Puti Reno Sori dan tiga saudara mereka lainnya adalah anak dari Tuan Gadih Puti Reno Janji dan ayahnya Yang Dipertuan Fatah. Sewaktu Sultan Alam Bagagar Syah dinobatkan menjadi raja alam menggantikan datuknya Sultan Alam Muningsyah, saudara sepupunya Sultan Abdul Jalil yang berada di Buo dikukuhkan menjadi Raja Adat dengan gelar Yang Dipertuan Sembahyang.
A.A. Navis dalam Alam Terkembang Jadi Guru, mencatat bahwa Daulat Yang Dipertuan Muningsyah wafat pada 1825 dalam usia 80 tahun. Baginda makamkan di pemakaman raja-raja Minangkabau, ustano rajo di Pagaruyung.
* Disarikan oleh : Puti Reno Raudha Thaib) (BA 4 121 SE)

Batu Basurek

Batu basurek terletak didesa kubu rajo nagari lima kaum berjarak 4 km dari batu sangkar.Batu basurek ini terletak di bagian atas makam raja Adityawarman.Prasasti batu basurek ini ditulis dengan tulisan jawa kuno berbahasa sanskerta.Batu basurek ini lebarnya 25 cm tingginya 80 cm dengan ketebalan 10 cm dan berat sekitar 50 kg .

Batu basurek ini telah berumur 659 tahun.penemuan prasasti ini pertama kali ditulis pada
16 Desember 1880 oleh P.H. Van Hengst, Asisten Residen Tanah Datar. Prof. H Kern, seorang ahli dari Belanda,Ia orang yang pertama kali membahas prasasti dengan tulisan Jawa Kuno berbahasa Sanskerta itu. Pada 1917 dia menerjemahkan isinya adalah: :"Adityawarman maju perkasa, ia penguasa Kanakamedinindra atau Suwarnadwipa (Sumatera atau Tanah Emas). Ayahnya Adwayawarman. Dia keluarga Indra."

Adityawarman lahir dari rahim Dara Jingga, putri raja Darmasraya yang terletak di tepi Sungai Batanghari, Jambi. Ayahnya, Adwayawarman tadi, kerabat Keraton Singosari.

Tersebutlah, pada 1292 Kublai Khan dari Cina menyerang Singosari. Dara Jingga dan saudaranya, Dara Petak, membawa tentara membantu Singosari. Sayang, Singosari jatuh, dan akhirnya dikuasai Jayakatwang. Kemudian Raden Wijaya menggeser Jayakatwang dan mengganti nama kerajaan itu menjadi Majapahit. Raden Wijaya menikah dengan Dara Petak. Dara Jingga bercinta dengan Adwayawarman. Setelah menikah, Dara Jingga mengajak suaminya kembali ke Darmasraya -- dan lahirlah Adityawarman.

Setelah melakukan berbagai jasa untuk Majapahit, akhirnya Adityawarman jadi raja di Darmasraya. Dia memindahkan pusat kerajaannya dari Siguntur (Sawahlunto Sijunjung) ke Pagaruyung.

Sampai sekarang di Pagaruyung masih ada perbedaan pendapat apakah Adityawarman itu raja Minangkabau atau hanya raja Pagaruyung. Sebab, pada waktu itu yang dirajakan di Limo Kaum, Pariangan, dan Tanah Datar lainnya, adalah Datuk Parpatih Nan Sabatang dan Datuk Katamanggungan. "Adityawarman tak lebih seorang sumando,(suami dari orang minangkabau). (BA 4 12 1 SE)

SUMBAR GELAR LIGA PENDIDIKAN INDONESIA 27 FEBRUARI

KOMITMEN Provinsi Sumatera Barat untuk menyukseskan penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia tampaknya patut dicontoh daerah lain. Sumbar sebelumnya tercatat sebagai salah satu provinsi paling awal membentuk kepantiaan Liga Pendidikan Indonesia. Kini, Sumbar pun ingin mendahului provinsi lain untuk menyelenggarakan pertandingan sepakbola antarsekolah SMP, SMA dan Perguruan Tinggi tersebut.
Kesiapan Sumbar bisa dilihat dari penerbitan Pedoman Penyelenggaraan Liga Pendidikan IndonesiaĆ¢ oleh panpel setempat. Dalam juklak tersebut dicantumkan waktu pelaksanaan pertandingan bagi juara-juara tingkat kabupaten/kota se-Sumbar digelar 27 Februari hingga 8 Maret 2010. Pedoman ini, Kamis (21/1), sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten/kota.

Kita sudah informasikan kesemua daerah agar mereka menyelesaikan semua pertandingan di tingkat kabupaten/kota hingga 14 Faberuari 2010. Sebab pada 22 Februari, kita sudah mulai masuk tahap technical meeting dengan mengumpulkan semua panpel dan panitia pertandingan,ujar Koordinator Bidang Kompetisi Panpel LPI Sumbar Sudirman BA.

Panpel LPI Sumbar sudah menyiapkan format pertandingan dengan membagi peserta pada menjadi 5 grup. Pertandingan di babak penyisisihan akan digelar dengan sistem setengah kompetisi itu dan di babak selanjutnya menggunakan sistem gugur.

Kami akan menggunakan 5 lapangan dan semuanya berada di wilayah Kota Padang. Yakni Lapangan Rektorat UNP Air Tawar, Lapangan FIK UNP Air Tawar, Lapangan PSTS (SMP 13 Padang) Tabing, Lapangan OPEL Lubuk Buaya, dan Lapangan FIK UNP Lubuk Buaya imbuh Sudirman.

KESERIUSAN DEPARTEMEN SENI BEM STKIP PGRI SUMBAR

Padang, Dep. INFOKOM
Departemen Seni BEM STKIP PGRI Sumatera Barat menampakan kemajuanya, ini di tandai dengan akan diadakan sebuah pentas seni yang nantinya akan menampilkan bakat yang dimiliki Mahasiswa STKIP PGRI dalam bidang Seni, disamping hal itu departemen seni juga akan mengadakan festival Band tingkat Perguruan Tinggi se-kota padang.menurut rencana kedua kegiatan tersebut akan diadakan pada tanggal 20 untuk pensi dan 21 untuk Festival Band
Sementara Itu Koordinator Dep. Seni Anton ditemui di ruang BEM menuturkan, “Budaya dan seni merupakan elemen terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan budaya kita mengenal siapa jati diri kita dan menghargai apapun budaya orang lain. Melalui seni kita bisa berekspresi terhadap apa yang dirasakan, difikirkan dan diinginkan.Selain itu melalui karya seni ,hati jiwa dan fikiran menjadi tenang dan seimbang.”

Sebelumnya Departemen Seni BEM STKIP PGRI telah Sukses Membuat Sebuah komunitas seni STKI PGRI yaitu Art Community, kegiatan ini sangat positif sekali, dari penuturan beberapa mahasiswa, “komunitas ini sangat bagus sekali, karna membantu kami dalam menyalurkan bakat yang kami miliki”

Duh, Jangan Salah Pilih Jurusan!

Duh, Jangan Salah Pilih Jurusan!
Oleh : Zul Amri, SE*
Memilih jurusan studi Anda setelah lulus SMA tahun ini mungkin bukan perkara mudah. Di satu sisi biaya kuliah terus naik, sementara di sisi yang lain lapangan kerja pun kian hari kian sedikit Nah, sudah yakin dengan pilihan Anda? Pikir dulu matang-matang, sesal tiada guna.

Ya, di tengah situasi ekonomi serba sulit saat ini, Anda tentu termasuk siswa yang beruntung bisa melanjutkan kuliah. Untuk itu, jangan sia-siakan keberuntungan tersebut hanya lantaran salah pilih jurusan.

Memang, salah pilih jurusan bukan momok menakutkan. Hanya saja, sedini mungkin harus dipertimbangkan baik-baik. Jangan sampai Anda kelak merasa "salah jalan", kecewa dan menyesal, kuliah pun akhirnya bermalas-malasan.

Dus, yang terjadi bukan untung malah buntung. Anda pun kemudian memilih pindah jurusan. Lagi-lagi, Anda harus merogoh kocek, sebaliknya waktu terus berjalan meninggalkan Anda yang tengah bingung sendirian. Di titik paling parah, Anda pun akhirnya sulit memeroleh kerja.

Tips: Yakinkan Perencanaan Studi Anda

Baik itu di sebuah fakultas, akademi, atau sekolah tinggi, setiap jurusan yang Anda pilih tentu menawarkan materi, sifat pembelajaran, serta kurikulum yang berbeda. Nah, tips-tips berikut bisa menjadi pertimbangan Anda, apakah Anda akan semakin yakin pilihan Anda telah sesuai atau sebaliknya, perlu perencanaan ulang dengan cepat mengingat waktu terus berputar dan semakin mepet di ambang tahun ajaran baru.

Gali Minat, Pertajam Bakat, Teropong Cita-Cita

Tidak, Anda tidak akan salah pilih jurusan jika pilihan telah sesuai minat dan bakat Anda. Disertai ketekunan, minat dan bakat Anda akan berjalan beriringan, sehingga Anda perlu memilih jurusan yang bisa memenuhi cita-cita Anda berkat minat dan bakat itu.

Ingat, minat dan bakat adalah investasi yang semakin lama akan tumbuh besar bersama pilihan studi yang tepat dan sesuai keinginan, serta cita-cita Anda.

Data dan Informasi

Ini adalah era global, Anda bebas dan mudah mencari informasi kapan dan di mana saja. Tidak di surat kabar, Anda bisa lari ke internet. Bahkan, internet adalah keran paling deras buat Anda mencari informasi, baik itu keunggulan jurusan yang Anda pilih, daya dukung pengelola studi terhadap pilihan Anda, beasiswa dan sebagainya.

Memang, kadang tidak akan cukup hanya berbekal informasi sebatas tertulis. Keterangan lengkap dan secara langsung kebutuhan informasi bisa Anda dapatkan langsung di pusat-pusat informasi studi di lembaga pendidikan, kampus, atau akademi tertentu. Bahkan, pameran-pameran saat ini semakin banyak diselenggarakan sebagai tempat paling pas buat Anda mencari informasi pasca menjalankan UN.

Jadikan semua informasi adalah akurat. Alhasil, Anda pun puas tanpa mudah terpengaruh saran orang lain yang tidak menguasai informasi.

Biaya

Biaya dan lokasi studi ibarat dua mata uang yang sulit dipisahkan sebagai pertimbangan Anda. Sebutlah, jika jurusan yang Anda minati di sebuah kampus tertentu sudah sesuai. Ternyata, lokasi kuliah jauh dari tempat tinggal.

Sedikit banyak, itu tentu memengaruhi pengeluaran Anda. Belum lagi biaya studi yang terkait kurikulum atau mata kuliah. Di sebuah jurusan yang banyak metode kuliah praktik dan kegiatan lapangan kerap mengharuskan Anda mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dan silahkan, tambahkan biaya-biaya itu dengan biaya lain seperti buku, ongkos, biaya hidup jika harus tinggal di kos, dan sebagainya.

Tetapi, itu semua bukan halangan. Camkan, Anda bukan lagi seorang siswa SMA, melainkan seorang mahasiswa yang mampu hidup mandiri. Maka, atur manajemen waktu Anda, carilah kerja paruh waktu atau bisnis kecil-kecilan untuk menambal saku Anda yang "bocor" demi kelangsungan studi sebagai masa depan Anda

Kualitas dan Kuantitas Jurusan

Anda tidak perlu terbebani untuk duduk di PTN atau PTS favorit. Perhitungan Anda harus mantap, karena daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit tentu berbeda dengan kampus pilihan Anda sendiri yang tanpa seleksi ketat. PTNS/PTS favorit, dengan menonjolkan jaminan kualitas, daya tampung mahasiswanya tentu menjadi "kue" rebutan banyak orang.

Untuk itu, gali lagi peluang Anda dengan mengukur semua kemampuan. Yang lebih penting, siapkan cadangan selekasnya dengan tetap mengikuti panduan ini sebagai pertimbangan Anda memilih studi. Anda jangan seolah terjebak situasi, lantaran gagal UN akhirnya malah tidak menimba ilmu sama sekali.

Karir dan Pekerjaan

Idealnya, Anda bekerja sesuai latar belakang keilmuan. Tetapi, berapa banyak sarjana atau insiyur saat ini yang menganggur atau banting stir untuk bekerja di bidang lain meskipun jauh dari bidang studinya? Jika demikian, apakah mereka telah salah memilih jurusan?

Tidak. Dengan berkonsultasi dulu dengan orang tua Anda, selalu yakinlah, bahwa tidak semua perusahaan saat ini hanya melihat dan membutuhkan Anda semata karena latar belakang pendidikan. Ya, seorang insiyur bisa diperlukan untuk berubah menjadi wartawan, psikolog bisa menyulap dirinya sebagai pemandu arung jeram profesional, seorang ahli komputer terpaksa harus menjadi kondektur sampai akhirnya menjadi pengusaha rental mobil besar dengan omset jutaan rupiah perbulan.

Zaman terus berubah. Tetapi satu yang tidak, semangat Anda untuk maju melawan perubahan tersebut. Anda seorang calon mahasiswa yang merasa sudah mampu, berani, serta penuh semangat untuk menjalani studi? Kiranya, jurusan yang sudah Anda pilih saat ini memang sudah tepat buat meneropong cita-cita Anda.

* Kasubag Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat
Sumber : Ariefortuna’s Zone (http://ariefortuna.blogspot.com/ )


INDONESIA-KU

INDONESIA-KU
Oleh : Zul Amri, SE*
Apa kabar indonesiaku? Kejadian buruk yang bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia seperti palu menghantam paku. Kecelakaan darat,laut, udara dan banjir. Eh masih ada bonusnya gempa bumi ?

Saat krisis moneter melanda Indonesia (1997), saya menonton film titanic yang sukses luar biasa. Bukan kebetulan jika saya melihat persamaan Titanic dengan Indonesia.Pembangunan di Jakarta yang meroket, jutaan orang tiba-tiba menjadi OKB, investasiasing membumbung tinggi, dana dan pinjaman dari berbagai badan moneter internasional yang menakjubkan.itulah Negara kita :Titanic kita.
Kalau titanic bertubrukan dengan gunung es, RI bertubrukan dengan krisis moneter yang merupakan kobaran api dalam sekam. Kita semua tidak pernah tahu pasti berapa juta orang yang terseret dan kehilangan nyawa atau keluarga dalam badai reformasi, yangmenderita trauma disisa hidup mereka. Yang saya tahu, seperti dalam Titanic, kita tidak punya cukup pelampung.
Apalagi waktu kapal Levina tenggelam. Para penumpang tidak pernah diajarkan bagaimana menyelamatkan diri. Pelampung banyak, tapi terkunci. Kuncinya di mana? Tanya saja sama lemari! Terbayang wajah-wajah yang lelah, lugu dan pasrah. Para penumpang dalam kapal yang naas tersebut mereke menurut saja, diapakan saja mau. Buklan karena dungu, tapi tidak ada pilihan. Disuruh tiarap ya manut. Disuruh jongkok ya mau saja. Disuruh nyemplung kelaut padahal tidak bisa berenang dan tidak pakai pelampung, ya mau bilang apa. Monggo, rame-rame nekat. Dan kita Cuma bisa bilang : Nasib / Musibah.
Kadang saya bertanya-tanya pada diri sendiri: Betulkah di Negara saya ini karena penduduknua lebih dari 250 juta, nyawa orang jadi tidak ada harganya ? kerumah sakitpun bagi kebanyakan orang berarti mengantar nyawa. Kejadian datang dan pergi tersapu dalam putaran waktu, kita pun sudah terlatih untuk melupakan hal-hal buruk. Tapi apakah kita juga lupa untuk belajar dari sana? Sejak SD kita sudah disuruh menghapal ratusan pepatah dan pantun, antara lain : Sedia payung sebelum hujan. Sudahkah kita menyediakan cukup pelampung untuk seluruh bangsa Indonesia tanpa kecuali?
* Kasubag Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat
Sumber : Ariefortuna’s Zone (http://ariefortuna.blogspot.com/ )



UMPTS & MARKETING

UMPTS & MARKETING
Oleh : Zul Amri, SE*
Kompetisi/persaingan sedang melanda dunia pendidikan. Setiap tahun, saat lulusan SMA dan SMK bersaing/berlomba untuk mendapatkan Perguruan Tinggi favorit, dan pihak perguruan tinggi pun berlomba-lomba mempromosikan diri untuk mendapatkan calon mahasiswa.

Seperti layaknya di perusahaan, banyak perguruan tinggi mempunyai tim pemasaran khusus meski mereka kadang agak sungkan menggunakan istilah marketing. Di beberapa Perguruan Tinggi swasta (PTS), tim pemasaran ini bekerja penuh waktu secara profesional dengan armada lengkap mulai dari petugas promosi, desainer brosur. Selain itu, mereka juga mengoordinasi dosen dan wakil mahasiswa dari semua program studi yang ada dan melibatkan beberapa di antaranya dalam aneka kegiatan promosi di dalam maupun di luar kampus. Beberapa dosen pun tidak segan-segan menjalankan peran sebagai petugas promosi jurusan dalam kemasan seminar maupun ataupun perlombaan tingkat SLTA.
Tim pemasaran juga melakukan perjalanan ke luar kota bahkan ke luar Provinsi dalam rangka "Manjapuik Bola". Sekarang adalah era perguruan tinggi berburu calon mahasiswa. Upaya pemasaran tidak hanya terbatas pada kegiatan promosi sesaat, tetapi juga strategi jangka panjang berupa program menjalin relasi (hubungan yang baik) dan kerja sama dengan SMA/SMK. Dalam beberapa tahun belakang, para kepala Sekolah dan guru di SMA/SMK menjadi orang penting yang diperhatikan dan dimanjakan. Perguruan tinggi menggelar berbagai seminar tahunan dan mengundang mereka dengan menanggung semua biaya transportasi dan akomodasi. Ada pula perguruan tinggi yang melakukan kerja sama secara berkesinambungan misalnya program praktek kerja lapangan mahasiswa yang ditempatkan di sekolah-sekolah tersebut. Program kerja sama ini diharapkan bisa menanamkan kepercayaan di kalangan guru dan siswa SMA dan membuat mereka mengingat perguruan tinggi itu untuk dipilih di kemudian hari. Berbicara soal promosi, tidak ada yang nomor nomor dua. Masing-masing perguruan tinggi berupaya menampilkan keunggulan dan nilai jual. Kepala SMA/SMK, calon mahasiswa, dan orangtua perlu mencermati persaingan antar-perguruan tinggi dengan cerdas, bijak, dan mempelajari tiap tawaran dengan kritis agar bisa membuat keputusan dan pilihan yang paling baik dan sesuai di antara semua alternatif yang ada.
Tugas Tim pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana mempromosikan/menyebar brosur sebanyak mungkin. Namun lebih dari itu , yakni bagaimana menjual produk (mempromosikan jasa pendidikan) semaksimal mungkin dengan diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan Konsumen (Pihak sekolah, calon mahasiswa dan orang tua) yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan (Penjualan jasa Pendidikan).
Dalam menunjang hal tersebut di atas, memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan dan konsumen sangatlah diperlukan. Namun, bukanlah suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya, dikarenakan adanya faktor heteroginitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, kemampuan untuk produk produk/jasa, domisili, Kualitas dan faktor lainnya. Di pihak yang lain, Pergguruan Tinggi mempunyai keterbatasan dalam kemampuan, sehingga tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan semua konsumen dengan baik dan akurat.
Selain dengan melakukan promosi, Pihak Perguruan Tinggi sebaiknya juga meningkatkan mutunya karena di jaman sekarang ini kalau lalai sedikit saja bisa ditinggalkan konsumen (Calon Mahasiswa), hal itu dapat dilakukan diantaranya dengan :
1. melakukan pengkajian ulang terhadap kebijakan produk Perguruan Tinggi (Jasa Pendidikan) melalui perbaikan terhadap reputasi Perguruan Tinggi, kualitas lulusan, dan keadaan program studi dengan prospek lapangan kerja,
2. mengkaji kembali kebijakan harga (biaya kuliah) dan kesesuaiannya dengan manfaat yang ditawarkan kepada mahasiswa,
3. melakukan pengkajian ulang terhadap lokasi Perguruan Tinggi dan mengupayakan agar Perguruan Tinggi tersebut nyaman, bersih, sehat, dan indah,
4. Melakukan promosi untuk menarik minat calon mahasiswa, serta melakukan sosialisasi kemajuan lembaga yang telah dicapai Perguruan Tinggi dan mengadakan kompetisi-kompetisi menarik untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa yang sudah ada,
5. meningkatkan kompetensi, dosen, dan karyawan sesuai dengan bidang masing-masing, kemampuan berkomunikasi, sikap yang positif, dan pelayanan yang bermutu kepada semua pihak,
6. Memberdayakan semua fasilitas yang dimiliki Perguruan Tinggi secara maksimal sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan
7. meningkatkan manajemen pelayanan di segala bidang, ditunjang dengan SDM yang bekerja secara sinergis baik vertikal (hubungan pimpinan dan bawahan), maupun horisontal (hubungan kerja yang selevel). Dengan demikian, Perguruan Tinggi diharapkan dapat menjadi Centre of Excellent yang dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja.
* Kasubag Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat
Sumber : Ariefortuna’s Zone (http://ariefortuna.blogspot.com/ )