Istano Si Linduang Bulan di Kabupaten Tanahdatar, Sumbar, terbakar Minggu dini hari (21/3) sekitar pukul 01.15 WIB. Tempo seperempat jam, pemadam kebakaran setempat dibantu petugas Pemko Padangpanjang mampu memadamkan api.
Penyebab kebakaran istano yang pembangunannya mendapat dukungan Raja Negeri Sembilan, Malaysia ini belum bisa dipastikan. Namun informasi yang berkembang, disebabkan konsleting listrik. Kerugian masih dalam kalkulasi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanahdatar, Alfian Jamrah yang dihubungi antara-sumbar.com, Minggu mengatakan, atap bangunan dari genteng metal, interior dan diding belakang habis.
Awalnya, api mulai terlihat sekitar pukul 01.15 WIB. Sekitar 15 menit kemudian, petugas pemadam kebakaran setempat yang dihubungi dan dibantu petugas pemadam kebakaran Kota Padangpanjang telah sampai di lokasi kebakaran.
Enam unit mobil pemadam dikerahkan. Petugas dua daerah bahu membahu memadamkan api, sementara warga yang juga ramai di lokasi membantu apa yang bisa dikerjakan. Seperempat jam terkabar, api baru bisa dipadamkan.
Meski relatif cepat, api telah menghanguskan bagian atap, interior yang bernilai tinggi dan diding belakang.
Kebakaran ini cukup menjadi problem bagi pemerintah setempat dan Sumbar secara umum. Sebab Istano Pagaruyuang belum tuntas dibangun, baru 91 persen. Saat ini Istano Lindung Bulan terbakar.
“Pengamatan awal, tidak perlu bangun ulang dan bisa direhab saja. Bagian depan dan lantai masih bagus, bisa dicat ulang. Butuh waktu enam bulan jika dana cukup dan kayu ada,” kata Alfian. Justru katanya, finishing bangunan Istano Pagaruyaung yang tinggal sembilan persen terkedala pada pengadaan kayu sebanyak 180 kubik.
Menyinggung pentingnya Istano Si Linduang Bulan, dia mengatakan, sangat penting artinya. Khusus bagi Pemkab Tanahdatar, saat Istano Pagaruyuang belum tuntas pembangunannya, wisatawan yang dibawa biro-biro travel diarahkan ke sana. “Ini antisipasi dan tidak resmi dibuka,” katanya.
Istano Si Linduang Bulan diresmikan secara adat 1 Desember 1989, dan secara formal oleh pemerintah 23 Desember 1989. Persemian dilakukan ketika itu oleh Menparpostel, Soesilo Sudarman, dihadiri Menhub Azwar Anas, Raja Negeri Sembilan Malaysia, Tuanku Ja’far, Mentamben Ginanjar Kartasamita dan salah seorang keturunan Raja Istano Pagaruyuang, H Aminuzal Amin, Dt Rajo Batuah.
No Response to "Istano Si Linduang Bulan Terbakar"
Leave A Reply